Yang tak hentinya bermimpi dan tenggelam dalam dunia yang semu,
Yang tak hentinya mendekap rindu dalam kegelisahan yang syahdu,
Yang takkan segan-segan untuk segera membunuh dan memburu pikiran,
Adalah...
Kita sendiri.
Yang tak hentinya berdansa menggenggam luka pada sebuah belati,
Yang tak hentinya bersiul diantara keriuhan omong kosong dan basa basi,
Yang tak hentinya berceloteh tentang kesederhanaan langit dan bumi,
Yang tak hentinya digodam untuk hancur dan berjalan kembali dalam sepi,
Namun,
Kita akan berlari,
Memaknai hari,
Membakar sebuah arti.
Lalu mati.
No comments:
Post a Comment