Friday, January 31, 2014

Jangan Biarkan Meredup, Biarkan Mereka Terbakar Habis

"Oh, I don't know what made me to mess with your values. But, it's creeping up slowly!" —Joy Division

Kepenatan yang akhir-akhir ini hadir menyeruak dari berbagai sudut membuatku sedikit kebingungan. Saat ini aku hanya ingin bersandar pada sesuatu, mungkin sebuah pelukan hingga aku tertidur pulas. Dengan beribu sugesti yang aku pikirkan, biasanya menyeduh secangkir kopi hitam panas dengan sedikit gula bisa membuatku setidaknya sedikit merasa lega, sedikit. Begitu sulitnya aku menelan cairan hitam itu melewati tenggorokanku untuk saat ini. Aku mencoba menelan mentah-mentah semua masalah yang hadir dan menyelesaikannya satu-satu dengan perlahan, karena untuk apa berdiam diri dan menangisi sesuatu yang sudah terjadi?

Seringkali kita takut dan tak siap untuk mencumbui kepedihan akan kenyataan yang menghadirkan kesepian, lalu pasrah tenggelam dalam arus yang sejalan dengan terpaksa. Terlebih untuk urusan cinta, yang terkadang membuat kita lupa dengan apa yang kita hasrati untuk sekedar menghidupi mimpi yang telah kita lukiskan sebelumnya. Bisa dibilang aku hampir mengalami hal serupa belakangan ini, hingga pada akhirnya detik ini aku menyadari bahwa yang aku lakukan itu adalah sesuatu yang tak sepenuhnya alami, namun sungguh semua itu benar-benar dari hati. Mungkin kamu atau siapapun akan berkata bahwa aku begitu menyedihkan. Persetan, sungguh mampus aku tak peduli, karena kita takkan tau apa yang terjadi di hari esok, mungkin akan hadir sebuah kegundahan dalam bentuk yang lain dan lebih menjengkelkan.

Jadi, kalaupun nanti kisah cinta yang aku jalani saat ini harus berakhir, aku hanya ingin membiarkannya terbakar habis, namun tetap menemaninya dan mencintainya dalam sunyi tanpa harus beranjak pergi.

If we don’t try, then we'll never know,
How it could have been special,
Yeah, it could have been nice,
But for now I'll stay, that’s nice!

—Sajama Cut

No comments:

Post a Comment